A.
E-Commerce Definisi dan Konsep
E-Commerce
dapat
didefinisikan dari beberapa perspektif:
1. Komunikasi
Pengiriman barang, jasa, informasi,
atau pembayaran melalui jaringan komputer atau saran elektronik lainnya.
2. Perdagangan
Penyediaan sarana untuk membeli dan
menjual produk, jasa, dan informasi melalui internet atau fasilitas online
lainnya.
3. Proses
Bisnis
Menjalankan proses bisnis secara
elektronik melalui jaringan elektronik, menggantikan proses bisnis fisik dengan
informasi.
4. Layanan
Cara bagi pemerintah, perusahaan,
konsumen, dan manajemen, untuk memangkas biaya pelayanan/operasi sekaligus
meningkatkan mutu dan kecepatan layanan bagi konsumen.
5. Pembelajaran
Sarana pendidikan dan pelatihan
online untuk sekolah, universitas, dan organisasi lain termasuk perusahaan.
6. Kolaborasi
Metoda kolaborasi antar dan intra
organisasi
7. Komunitas
Tempat berkumpul bagi anggota
masyarakat untuk belajar, mencari informasi, melakukan transaksi, dan
berkolaborasi.
B.
Dimensi
E-Commerce
C.
Struktur
dan Klarifikasi E-Commerce
E-Commerce memiliki dua tipe umum, yaitu:
1. Business to consumer (B2C).
Transaksi online terjadi antara perusahaan dengan konsumen individual
2. Business to business (B2B).
perusahaan melakukan transaksi online dengan perusahaan lain.
E-Commerce ini
bisa beroperasi karena didukung oleh infrastruktur yang memadai. Infrastruktur tersebut
adalah internet, intranet, dan extranet. Selain
infratruktur aplikasi EC juga ditunjang oleh lima bidang pendukung, antara
lain: SDM, peraturan/perundangan publik, pemasaran dan periklanan,
layanan-layanan pendukung, dan kemitraan usaha.
Klarifikasi
EC menurut pola interaksi/transaksi, adalah sebagai berikut:
1. B2B
dan B2C. Business-to-Business-to-Consumer
model EC dimana suatu perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan
lain yang memiliki konsumennya sendiri.
2. Consumer to Business (C2B).
Model EC dimana individu menggunakan Internet untuk menjual produk atau jasa
kepada perusahaan atau individu, atau untuk mencari penjual atas produk atau
jasa yang diperlukannya.
3. Consumer to Consumer (C2C).
model EC dimana konsumen menjual (bertransaksi) langsung kepada konsumen lain.
4. Mobile Commercer.
Transaksi dan aktivitas EC dilakukan dengan teknologi wireless (misal
telepon selular).
5. Location-Based Commerce.
Transaksi m-commerce yang ditargetkan pada individu di lokasi dan waktu
tertentu.
6. Intrabusiness EC.
Kategori EC untuk aktivitas internal suatu organisasi yang melibatkan
pertukaran barang, jasa, atau informasi antara berbagai bagian dan individu
dalam perusahaan.
7. Business to Employess.
model EC dimana organisasi menyediakan jasa, informasi, atau produk kepada
individu karyawannya.
8. Collaborative Commerce.
Model EC dimana beberapa individu atau kelompok berkomunikasi dan berkolaborasi
secara online.
9. E-learning.
Penyampaian informasi secara online untuk tujuan pelatihan dan pendidikan.
10. Exchange.
Pasar elektronik untuk umum yang beranggotakan banyak pembeli dan penjual.
11. Exchange to Exchange. Model
EC dimana beberapa e-exchange berhubungan satu sama lain untuk pertukaran
informasi.
12. E-Government. Model
EC dimana organisasi pemerintah membeli atau menyediakan produk, jasa, atau informasi
bagi perusahaan atau individu warga negara.
D.
Struktur Model Bisnis
Struktur model bisnis e-commerce ada dua yaitu Revenue model dan value proposition.
1. Revenue model
Revenue
model
ini mendeskripsikan bagaimana perusahaan atau proyek EC dapat menghasilkan revenue, misalnya penjualan, komisi
transaksi, iuran anggota atau biaya pendaftaran, biaya iklan, royalty atau
biaya afiliasi, dan sumber revenue lainnya.
2. Value proposition
Value
proposition ini keuntungan yang diperoleh dari usaha
EC, misalnya efisiensi pencairan produk dan trasnsaksi bagi pembeli,
ketergantungan, citra perusahaan, agregasi informasi, kolaborasi dengan
perusahaan lain.
E.
Model Bisnis Umum E-Commerce
Model bisnis dapat
berdiri sendiri atau kombinasi dari beberapa model atau kombinasi dengan model
bisnis tradisional Ada beberapa model
bisnis umum untutk e-commerce,
meliputi:
1. Penjualan
Online
2. System
tender
3. Lelang
dengan harga beli
4. Affiliate marketing
5. Viral marketing
6. Grup purchasing
7. Lelang
online
8. Personalisasi
produk/jasa
9. Pasar
elektronik
10. Integrator
rantai pertambahan nilai
11. Penyedia
layanan rantai pertambahan nilai
12. Broker
informasi
13. Pertukaran
barang
14. Keanggotaan
15. Fasilitator
rantai pasokan
F.
Manfaat E-Commerce
E-Commerce
memiliki
manfaat bagi perusahaan, konsumen, dan masyarakat. Adapun manfaat-manfaat
teserbut, yaitu:
1. Manfaat
bagi perusahaan
a. Jangkauan global
b. Pengurangan biaya operasi
c. Penambahan jam buka (24 jam/7 hari/365
hari)
d. Kostumisasi
e. Model bisnis baru
f. Kecepatan time-to-market
g. Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah
h. Efisiensi pengadaan
i. Tidak harus membayar pajak/biaya usaha
fisik
j. Meningkatkan hubungan dengan konsumen,
dll
2. Manfaat
bagi konsumen
a. Lebih banyak pilihan produk dan jasa
b. Pengiriman atau penyampaian tidak
memakan waktu yang lama
c. Bisa dilakukan di mana saja dan kapan
saja
d. Ketersediaan informasi
e. Kesempatan bepartisipasi
f. Wahana komunitas elektronik
3. Manfaat
bagi masyarakat
a. Memungkinkan untuk telecommunicating
b. Peningkatan kualitas hidup
c. Dapat menolong masyarakat yang kurang
mampu
d. Kemudahan mendapatkan layanan umum
G.
Tantangan
E-Commerce
Selain memiliki banyak
manfaat, e-commerce sendiri juga
memiliki tantangan-tantangan didalamnya. Adapun tantangan-tantangan yang
dihadapi dalam e-commerce antara
lain:
a. Keamanan
b. Kepercayaan
dan resiko
c. Otentikasi
user dan belum tersedia public key infrastructure
d. Masalah
organisasi
e. Penipuan
f. Akses
internet yang lambat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar